Senin, 02 Oktober 2017

Kerajaan Banten



Sejarah Kerajaan Banten

Pada awal abad ke-16, daerah pajajaran yang beragama hindu. pusat kerajaan ini berlokasi di pakuan 
( sekarang bogor ), kerajaan pajajaran memiliki bandar-bandar penting seperti banten, sunda kelapa ( jakarta ) dan cirebon.
Kerajaan pajajaran telah mengadakan kerja sama dengan portugis. oleh kerena itu, portugis diizinkan mendirikan kantor dagang dan benteng pertahanan di sunda kelapa. untuk membendung pengaruh portugis di pajajaran, sultan trenggono dari demak memrintahkan fatahilah selaku panglima perang demak untuk menaklukan bandar-bandar pajajaran. pada tahun 1526, armada demak berhasil menguasai banten.
Pasukan fatahillah juga berhasil merebut pelabuhan sunda kelapa pada tanggal 22 juni 1527. sejak saat iru nama “sunda kelapa” diubah menjadi “jayakarta” atau “jakarta” yang berarti kota kemenanggan. tanggal itu ( 22 juni ), kemudian dijadikan hari jadi kota jakarta.
Dalam waktu singkat. seluruh pantai utara jawa barat dapat dikuasai fatahillah,agama islam lambat laun tersebar di jawa barat. fatahillah kemudian menjadi wali ( ulama besar ) dengan gelar sunan gunung jati dan berkedudukan di cirebon. Pada tahun 1552, putra fatahillah yang bernama hasanudin diangkat menjadi penguasa banten. putranya yang lain, pasarean diangkat menjadi penguasa di cirebon. fatahillah sendiri mendirikan pusat kegiatan keagamaan di gunung jati, cirebon sampai beliau wafat pada tahun  pada tahun 1568. jadi, pada awalnya kerajaan banten merupakan wilayah kekuasaan kerajaan demak.

Raja-Raja Kerajaan Banten
1. Sultan hasanuddin
Ketika terjadi perebitan kekuasaan di kerajaan demak, daerah banten dan cirebon berusaha melepaskan diri dari kekuasaan demak. akhirnya, banten dan cirebn menjadi kerajaan yang berdaulat, lepas dri pengaruh demak. sultan hasanuddin menjadi raja banten yang pertama. ia memerintah banten selama 18 tahun, yaitu tahun 1552 – 1570 M. di bawah pemerintahannya, banten berhasil menguasai lampung ( di sumatra ) yang banyak menghasilkan rempah-rempah dan selat sunda yang merupakan jalur lalu lintas perdagangan.
Selama pemerintahannya, sultan hasanuddin berhasil membangun pelabuhan banten menjadi pelabuhan yang ramai dikunjungi para pedagang dari berbagai bangsa.para pedagang dari persia, gujarat, dan venesia berusaha enghindari selat malaka yang dikuasai potugis dan beralih ke selat sunda. banten kemudian berkembang menjdi bandar perdagangan maupun pusat penyebaran agama islam. setelah sultan hasanuddin wafat pada tahun 1570 M, ia digantikan oleh putranya yaitu maulana yusuf.

2. Maulana Yusuf
Maulana yusuf memerintah banten pada tahun 1570-1580 M. pada tahun 1579, maulana yusuf menaklukan kerajaan pajajaran di pakuan ( bogor ) dan sekligus menyinggirkan rajanya yang bernama prabu sedah. akibatnya, banyk rakyat pajajaran yang menyinggir ke pegunungan. mereka inilah yang sekarang dikenal sebagai orang-orang baduy atau suku baduy di rangkasbitung banten.

3. Maulana muhammad
Setelah sultan maulana yusuf wafat,putranya yang bernama maulana muhammad naik tahta pada usia 9 tahun. karena maulana muhammad masih sangat muda, pemerintahan dijalankan mengkubumi jayanegara sampai maulana muhammad dewasa ( 1580-1596 ). enam belas tahun kemudian, sultan maulana muhammad menyerang kesultanan palembang yang di dirikan oleh ki gendeng sure, seorang bangsawan demak. kerajaan banten yang juga keturunan demam merasa berhak atas daerah palembang. akan tetapi, banten mengalami kekalahan. sultan maulana muhammad tewas dalam pertempuran itu.

4. Pangeran Ratu ( Abdul Mufakhir )
Pangeran ratu,yang berusia 5 bulan, menjadi sultan banten yang ke empat ( 1596-1651 ). sampai pangeran ,dewasa, pemerintahan dijalankan oleh mangkubumi ranamanggala. pada saat itulah untuk pertama kalinya bangsa belanda yang di pimpin oleh cornelis de houtman, mendarat di banten pada tahun 22 juni 1596. pangeran ratu mendapat gelar kanjeng ratu banten. ketika wafat, beliau digantikan oleh anaknya yang dikenal dengan nama sultan ageng tirtaayasa.

5. Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan ageng tirtayasa memerintah banten paada tahun 1651-1682bM, kerajaan banten pada masa beliau mencapai masa kejayaan. sultan ageng tirtayasa berusaha memperluas wilayah kerajaannya ini pada tahun 1671 M, sultan ageng tirtayasa mengangkat putranya menjadi raja pembantu dengan gelar sultan abdul kahar atau sultan haji. sultan haji menjalin hubungan baik dengan belanda. melihat hal itu, sultan ageng tirtayasa kecewa dan menarik kembali jabatan raja pembantu bagi sultan haji, akan tetapi, sultan haji berusaha mempertahankan dengan meminta bantuan kepada belanda. akibatnya terjadilah perang saudara. sultan ageng tirtayasa tertangkap dan dipenjarakan di batavia hingg beliau wafat pada tahun 1691 M

Peninggalan Kerajaan Banten
Selama berkuasa kurang lebih 3 abad tersebut, kerajaan Banten meninggalkan beberapa bukti bahwa kerajaan ini pernah berjaya di pulau Jawa .Lantas, apa saja peninggalan kerajaan Banten yaitu sebagai berikut :
1. Masjid Agung Banten

 Masjid Agung Banten adalah salah satu bukti peninggalan kerajaan Banten sebagai salah satu kerajaan Islam di Indonesia. Masjid yang berada di desa Banten Lama, kecamatan Kasemen ini masih berdiri kokoh sampai sekarang.

Masjid Agung Banten dibangun pada tahun 1652, tepat pada masa pemerintahan putra pertama Sunan Gunung Jati yaitu Sultan Maulana Hasanudin. Selain itu, Masjid Agung Banten juga merupakan salah satu dari 10 masjid tertua di Indonesia yang masih berdiri sampai sekarang.
Keunikan masjid ini yaitu bentuk menaranya yang mirip mercusuar dan atapnya mirip atap pagoda khas China. Selain itu, dikiri kanannya bangunan masjid tersebut ada sebuah serambi dan komplek pemakaman sultan Banten bersama keluarganya.

2. Istana Keraton Kaibon

 
Peninggalan kerajaan Banten yang selanjutnya yaitu bangunan Istana Keraton Kaibon. Istana ini dulunya digunakan sebagai tempat tinggal Bunda Ratu Aisyah yang merupakan ibu dari Sultan Syaifudin.
Tapi kini bangunan ini sudah hancur dan tinggal sisa-sisa runtuhannya saja, sebagai akibat dari bentrokan yang pernah terjadi antara kerajaan Banten dengan pemerintahan Belanda di nusantara pada tahun 1832.

3. Istana Keraton Surosowan
Selain Istana Keraton Kaibon, ada satu lagi peninggalan kerajaan Banten yang berupa Istana yaitu Istana Keraton Surosowan. Istana ini digunakan sebagai tempat tinggal Sultan Banten sekaligus menjadi tempat pusat pemerintahan.
Nasib istana yang dibangun pada 1552 ini juga kurang lebih sama dengan Istana Keraton Kaibon, dimana saat ini tinggal sisa-sisa runtuhan saja yang bisa kita lihat bersama dengan sebuah kolam pemandian para putri kerajaan.

4. Benteng Speelwijk
 
Benteng Speelwijk adalah peninggalan kerajaan Banten sebagai bentuk dalam membangun poros pertahanan maritim kekuasaan kerajaan di masa lalu. Benteng setinggi 3 meter ini dibangun pada tahun 1585.
Selain berfungsi sebagai pertahanan dari serangan laut, benteng ini juga digunakan untuk mengawasi aktivitas pelayaran di sekitar Selat Sunda. Benteng ini juga memiliki Mercusuar, dan didalamnya juga ada beberapa meriam, serta sebuah terowongan yang menghubungkan benteng tersebut dengan Istana Keraton Surosowan.

5. Danau Tasikardi

Di sekitar Istana Keraton Kaibon, ada sebuah danau buatan yaitu Danau Tasikardi yang dibuat pada tahun 1570 – 1580 pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf. Danau ini dilapisi dengan ubin dan batu bata.
Danau ini dulunya memiliki luas sekitar 5 hektar, tapi kini luasnya menyusut karena dibagian pinggirnya sudah tertimbun tanah sedimen yang dibawa oleh arus air hujan dan sungai di sekitar danau tersebut.
Danau Tasikardi pada masa itu berfungsi sebagai sumber air utama untuk keluarga kerajaan yang tinggal di Istana Keraton Kaibon dan sebagai saluran air irigasi persawahan di sekitar Banten.
6. Vihara Avalokitesvara
Walaupun kerajaan Banten adalah kerajaan Islam, tapi toleransi antara warga biasa dengan pemimpinnya dalam hal agama sangat tinggi. Buktinya adalah adanya peninggalan kerajaan Banten yang berupa bangunan tempat ibadah agama Budha.
Tempat ibadah umat Budha tersebut yaitu Vihara Avalokitesvara yang sampai sekarang masih berdiri kokoh. Yang unik dari bangunan ini yaitu di dinding Vihara tersebut ada sebuah relief yang mengisahkan tentang legenda siluman ular putih.
7. Meriam Ki Amuk
Seperti yang disebut sebelumnya, di dalam benteng Speelwijk adalah beberapa meriam, dimana diantara meriam-meriam tersebut ada meriam yang ukurannya paling besar dan diberi nama meriam ki amuk.
Dinamakan seperti itu, karena konon katanya meriam ini memiliki daya tembakan sangat jauh dan daya ledaknya sangat besar. Meriam ini adalah hasil rampasan kerajaan Banten terhadap pemerintah Belanda pada masa perang.

Runtuhnya Kerajaan Banten

Kerajaan Banten mengalami kemunduruan berawal dari perselisihan antara Sultan Ageng dengan putranya, Sultan Haji atas dasar perebutan kekuasaan. Situasi ini dimanfaatkan oleh VOC dengan memihak kepada Sultan Haji. Kemudian Sultan Ageng bersama dua putranya yang lain bernama Pangeran Purbaya dan Syekh Yusuf terpaksa mundur dan pergi ke arah pedalaman Sunda. Namun, pada 14 Maret 1683 Sultan Ageng berhasil ditangkap dan ditahan di Batavia. Dilanjutkan pada 14 Desember 1683, Syekh Yusuf juga berhasil ditawan oleh VOC dan Pangeran purbaya akhirnya menyerahkan diri.
Atas kemenangannya itu, Sultan Haji memberikan balasan kepada VOC berupa penyerahan Lampung pada tahun 1682. Kemudian pada 22 Agustus 1682 terdapat surat perjanjian bahwa Hak monopoli perdagangan lada Lampung jatuh ketangan VOC. Sultan Haji meninggal pada tahun 1687. Setelah itu, VOC menguasai Banten sehingga pengangkatan Sultan Banten harus mendapat persetujuan Gubernur Jendral Hindian Belanda di Batavia.
Terpilihlah Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya sebagai pengganti Sultan Haji kemudian digantikan oleh Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Aabidin. Pada tahun 1808-1810, Gubernur Hindia Jenderal Belanda menyerang Banten pada masa pemerintahan Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin.
Penyerangan tersebut akibat Sultan menolak permintaan Hindia Belanda untuk memindahkan ibu kota Banten ke Anyer. Pada akhirnya, tahun 1813 Banten telah runtuh ditangan Inggris.

Demikian penjelasan tentang Sejarah Kerajaan Banten serta bagaimana runtuhnya kerajaan tersebut, semoga artikel sederhana ini bermanfaat bagi yang membacanya, terima kasih..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Pernyataan Bebas Narkoba Untuk Cpns 2018

SURAT PERNYATAAN BEBAS NARKOBA Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama                                        :  ...