MAKALAH VIRUS
KATA
PENGANTAR
Assalam mualaikum wr.wb
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah yang maha
kuasa karena berkat Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
virus, kami akan menyajikan makalah kami
yang berjudul virus secara sederhana agar dapat mudah di pahami. Di karenakan
waktu yang sangat singkat dan pengetahuan kami tentang virus sangat sedikit
sehingga kami tidak dapat menyajikan makalah ini dengan secara sangat lengkap
akan tetapi kami menyajikan makalah ini dengan maksimal.
Kami menyadari walaupun bagaimana kami berusaha
menyajikan makalah ini dengan maksimal akan tetapi pasti ada kekurangan. Jadi
kami harapkan kritik dan saran dari teman-teman, dan siapapun yang membaca
makalah ini, sehingga dengan saran dan kritiknya kami dapat menjadi lebih baik
dalam pembuatan makalah selanjutnya dan dalam kehidupan kami agar tetap terus
barusaha untuk lebih baik.
Sekian kata pengantar dari kami apabila ada kata yang
salah kami mohon maaf. Sekali lagi kami mengatakan kami sangat berharap saran
dan kritik agar kami dapat menjadi lebih baik lagi.
Wasalam
mualaikum wr.wb
Banjarmasin,
September 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ………………………………...……………………..........…… 1
B.
Rumusan Masalah …...…………………………………………….….....……... 1
C.
Tujuan Penulisan …………………………………………...…….……......……. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Ciri-ciri
virus ………………………………………………………….…...…… 2
B.
Pengelompokan
virus ……………………………………………………...…… 2
C.
Replikasi virus …………………………………………………………...…….. 3
D. Peranan
virus dalam kehidupan ……………………………………...….….…… 7
BAB III PENUTUP ………………………………………………….……….….…… 13
A.
Kesimpulan ………….……………………………………………….......……. 13
B.
Saran ……………………………………………………………………….…. 13
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..………….…. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang,
virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi
tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi
ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan
genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.Istilah virus
biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota
(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah
bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel
prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena
ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena
karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu,
baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV),
hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik
tembakau/TMV).
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana
ciri-ciri virus?
2.
Bagaimana
pengelompokan virus?
3.
Bagaimana
replikasi virus?
4.
Apa
saja peranan virus dalam kehidupan?
C.
TUJUAN PENULISAN
Adapun
makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan pengajar
kepada kami supaya kami mengetahui tentang cirri-ciri, pengelompokan, replikasi
dan peranan virus dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
CIRI-CIRI VIRUS
- Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
- Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
- Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
- Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.
- Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
- virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
- Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
- Virus tidak dapat membelah diri.
- Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.
B.
PENGELOMPOKAN VIRUS
Virus
dikelompokan berdasarkan tempat hidupnya, molekul yang menyusun asam nukleat,
dan punya tidaknya selubung virus.
1. Berdasarkan Tempat Hidupnya
Berdasarkan tempat
hidupnya virus dikelompokan menjadi tiga, yakni virus bakteri (bakteriofage),
virus tumbuhan, dan virus hewan.
- Virus Bakteri (Bakteriofage) Bakteriofage merupakan virus yang berkembang biak di dalam tubuh bakteri. Ilmuan pertama yang menemukan virus ini adalah D’Harelle, seorang ilmuan Perancis. Struktur tubuh virus jenis ini lebih kompleks jika dibandingkan dengan jenis virus lainnya. Tubuhnya terdiri dari beberapa bagian, yakni ; kelapa yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Pada bagian kepala virus ini terkandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi untuk menghubungkan bagian kepala dan leher. Sedangkan bagian ekor berfinhsi untuk memasukan DNA virus ke dalam sel inangnya.
- Virus Tumbuhan Virus jenis ini merupakan virus yang berkembang biak di dalam sel tumbuhan. Contohnya, Tobacco Mozaik Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
- Virus Hewan Virus jenis ini merupakan virus yang berkembang biak di dalam sel hewan. Contohnya, Virus Poliomylitis, Virus Vaccina, Virus Influenza.
2. Berdasarkan Molekul
yang Menyusun Asam Nukleat
Berdasarkan molekul yang
menyusun asam nukleatnya, virus dikelompokan menjadi :
- Virus dengan DNA pita tunggal (DNA ss)
- Virus dengan DNA pita ganda (DNA ds)
- Virus dengan RNA pita tunggal (RNA ss)
- Virus dengan RNA pita ganda (RNA ds)
3. Berdasarkan Punya atau
Tidaknya Selubung Virus
Berdasarkan punya atau
tidaknya selubung virus, virus dibedakan menjadi dua, yaitu virus yang memiliki
selubung dan virus yang tidak memiliki selubung.
- Virus yang memiliki selubung (Enveloped Virus) Virus yang termasuk kelompok ini merupakan virus yang memiliki nukleokapsid. Nukleokapsid itu dibungkus oleh membran yamg disusun oleh dua lipid dan protein, biasanya glikoprotein. Membran ini befungsi sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi dengan inangnya. Contoh virus yang termasuk kelompok ini yaitu Hervesvirus, Coronavirus, dan Orthomyxovirus.
- Virus yang tidak memiliki selubung Virus yang termasuk kelompok ini tidak mempunyai nukleokapsid, hanya memiliki kapsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh virus yang termasuk kelompok ini yaitu Retrovirus, Papovavirus, dan Adenovirus.
C. REPLIKASI VIRUS
Untuk berkembangbiak, virus memerlukan
lingkungan sel yang hidup. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada
medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Karena virus
tidak memiliki sistem enzim dan tidak dapat bermetabolisme, maka virus tidak
dapat melakukan reproduksi sendiri. Untuk berkembangbiak mereka harus
menginfeksi sel inang. Ada dua macam cara menginfeksi virus yaitu fase litik
dan fase lisogenetik. Berikut akan diuraikan kedua macam daur hidup virus
terutama penginfeksi bakteri dan fage.
a. Daur litik, virus akan menghancurkan sel
hospes setelah berhasil melakukan replikasi. Adapun tahapanya sebagai berikut:
1) Fase adsorbs
Fase adsorbsi ditandai dengan melekatnya ekor
virus pada dinding sel bakteri. Virus menempel hanya pada tempat-tempat khusus,
yakni pad permukaan dinding sel bakteri yang memiliki protein khusus yang dapat
ditempeli protein virus. Menempelnya virus pada protein diding sel bakteri itu
sangat khas, mirip kunci dan gembok. Virus dapat menempel pada sel-sel tertentu
yang diinginkan karena memiliki reseptor pada ujung-ujung serabut ekor. Setelah
menempel, virus mengeluarkan enzim lisozim (enzim penghancur) sehingga
terbentuk lubang pada dinding bakteri dan sel inang.
2) Fase injeksi
Setelah terbentuk lubang, kapsid virus
berkontraksi untuk memompa asam nukleatnya (DNA dan RNA) masuk kedalam sel.
Jadi, kapsid virus tetap berada diluar sel bakteri. Jika telah kosong, kapsid
lepas dan tidak berfungsi lagi.
3) Fase sintesis
Virus tidak memiliki “mesin” biosintetik
sendiri. Virus akan menggunakan mesin biosintetik inang (misalnya bakteri)
untuk melakukan kehidupanya. Karena itu, pengendali biosintetik bakteri yakni
DNA bakteri, harus dihancur-hancurkan. Untuk itu DNA virus memproduksi enzim
penghancur. Enzim penghancur akan menghancurkan DNA bakteri tapi tidak
menghancurkan DNA virus. Dengan demikian bakteri tidak mampu mengendalikan
mesin biosintetik sendiri.
DNA viruslah sangat berperan, DNA virus
mengambil alih kendali kehidupan. DNA virus mereplikasikan diri berulangkali
dengan jalan menkopi diri membentuk DNA virus dengan jumlah banyak. Selanjutnya
DNA virus tersebut melakuakn sintesis protein virus yang akan dijadikan kapsid
dengan menggunakn ribosom bakteri dan enzim-enzim bakteri. Jelasnya, didalam sel
bakteri yang tidak berdaya itu disintesis DNA virus dan protein yang akan
dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
4) Fase perakitan
Kapsid yang disintesis mula-mula terpisah-pisah
antara bagian kepala, ekor, dan serabut ekor. Bagian-bagian kapsid itu dirakit
menjadi menjadi kapsid virus yang utuh, kemudian DNA virus masuk didalamnya.
Kini terbentuklah tubuh virus yang utuh. Jumlah virus yang tebentuk 100-200
buah.
5) Fase litik
Ketika perakitan virus selesai, virus telah
memproduksi enzim lisozim lagi, yakni enzim penghancur yang akan menghancurkan
dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri hancur, dinding sel bakterimengalami
lisis (pecah), dan virus-virus baru akan keluar untuk mencari inang yang lain.
Fase ini merupakan fase lisisnya sel bakteri namun bagi virus merupakan fase
penghamburan virus.
Penelitian pada fag yang menyerang bakteri
Esherichia coli menunjukkan bahwa ada virus yang mengakibatkan bakteri
mengalami lisis dan ada yang tidak. Virus T4 mengakibatkan bakteri mengalami
lisis dan karenanya daur hidup virus tersebut disebut sebagai daur litik.
b. Daur lisogenik, virus tidak menghancurkan
sel bakteri.
1) Fase adsobsi
Uraian yang sama dengan fase litik
2) Fase injeksi
Uraian yang sama dengan fase litik
3) Fase penggabungan
Ketika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk
kedalam tubuh bakteri. Selanjutnya, DNA bakteri atau melakukan penggabungan.
DNA bakteri berbentuk silkuler, yakni seperti kalung yang tidak berujung dan
berpangkal. DNA tersebut berupa benang ganda yang terpilin. Mula-mula DNA
bakteri putus, kemudian DNA virus menggabungkan diri diantara benang yang putus
tersebut, dan akhirnya membentuk DNA sikuler baru yang telah disisipi DNA
virus. Dengan kata lain, didalam DNA bakteri terknadung DNA genetik Virus.
4) Fase pembelahan
Dalam keadaan tersebut itu, DNA virus tidak
aktif, yang dikenal sebagai profag. Karena DNA virus menjadi satu dengan DNA
bakteri, maka jika DNA bakteri melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan
replikasi. Misalnya saja jika bakteri akan membelah diri, DNA menhkopi diri
dengan proses replikasi. Dengan proses replikasi. Dengan demikian profag juga
ikut terkopi. Terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil pembelahan dan didalm
setiap sel anak bakteri tekandung profag yang identik. Demikian seterusnya
hingga proses pembelahan bakteri berlangsung berulangkali sehingga setiap sel
bakteri yang terbentuk didalam terkadung profag. Dengan demikian jumlah profag
mengikuti jumlah sel bakteri yang ditumpanginya.
5) Fase sintesis
Karena radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu
profag taktif. Profag tersebut memisahkan diri dari DNA bakteri, kemudian
menghanacurkan DNA bakteri. Selanjutnya, DNA virus mengadakan sintesis yakni
mensintesis protein untuk digunakan sebagi kapsid bagi virus-virus baru dan
juga melakukan replikasi DNA sehingga DNA virus menjadi banyak.
6) Fase perakitan
Kapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang
utuh, yang berfungsi sebagai selubang virus. Kapsid yang terbentuk mencapai
100-200 kapsid baru. Selanjutnya DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna
membentuk virus yang baru.
7) Fase litik
Setelah terbetuk virus-virus baru terjadilah
lisis sel bakteri (uraian sama dengan daur litik). Virus-virus yang terbentuk
berhamburan keluar sel bakteri guna menyerang bakteri baru. Dalam daur selanjutnya
virus dapat mengalami daur litik atau daur lisogenik.
D. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN
Virus pada umumnya bersifat merugikan karena
dapa menyebabkan penyakit pada organism hidup termasuk manusia. Akan tetapi
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini virus sering
dimanfaatkan dalam bidang farmasi, bioteknologi, dan pertanian.
1. Peranan Virus yang
Merugikan
Virus dapat menimbulkan
penyakit dengan dua cara, yaitu melalui kemampuannya untuk memecahkan sel inang
dan kemampuannya dalam menghasilkan racun. Pada daur litik sel inang akan
dihancurkan, kemudian virus-virus tersebut akan menginfeksi sel lain dan
menimbulkan sakit. Virus lain dapat menimbulkan penyakit karena mampu
menghasilkan racun yang dapat menghambat metabolisme sel inangnya.
Virus dapat menyerang
bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan inang yang diserangnya,
virus dikelompokan menjadi virus bakteri, virus tumbuhan, dan virus hewan
(termasuk manusia).
Ketika menginfeksi sel
inang, virus dapat menyebabkan beberapa jenis penyakit hal ini disebabkan
keadaan virus tersebut akan mengacaukan metabolisme sel iang yang ditempatinya.
Penyakit yang disebabkan oleh virus sangat mudah menyebar ke tempat lain dan
sangat sulit untuk di sembuhkan.
a. Virus Penyebab
Penyakit pada Manusia
Beberapa penyakit manusia
yang disebabkan oleh virus antara lain sebaai berikut :
1) AIDS (Acquired Immuno
Deficiency Syndrome)
Aids adalah suatu pemyakit
yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).
HIV mempunyai materi genetik RNA. Tiap virus HIV mempunyai seludang protein, di
dalamnya terdapat RNA dan enzim transkriptase, sedangkan di sebelah luarnya
ditutupi oleh lapisan lemak yang berasal dari sel limfosit inang.
Jika virus HIV menginfeksi
sel limfosit manusia yang mengandung DNA maka RNA virus akan digunakan sebagai
cetakan untuk membentuk DNA. DNA yang terbentuk dengan mudah dapat melekatkan
diri pada DNA sel inang dan akan mengikuti proses perbanyakan sel inang
tersdebut.
DNA virus yang
menempel pada inang bisa tidak aktif, akan tetapi bisa juga diterjemahkan
menjadi RNA. Dari RNA dapat dibuat protein-protein yang dibutuhkan untuk
melengkapi pembentukan virus-virus baru. Virus-virus baru ini menyebabkan sel
limfosit akan mengalami lisis.
Jika jumlah limfosit
mengalami penurunan karena rusak oleh virus, mulailah terjadi gejala AIDS.
Gejala awal dari penderita AIDS adalah berat tubuh menurun, kelenjar limfa
membesar, badan lemah, panas dingin seperti sakit flu, dan berkeringat.
Penderita AIDS akan menjadi sangat sensitif terhadap infeksi yang angat ringan
sekalipun. Contohnya, pemyakit flu bagi yang orang normal merupakan penyakit
ringan tetapi bagi penderita AIDS dapat menimbulkan penyakit yang fatal.
Dari mulai terinveksi HIV
sampai pada AIDS memerlukan waktu beberapa tahun. Virus HIV merupakan virus
lisogenik, sehingga memerlukan waktu sekitar 8 tahun untuk menghancurkan
kekebalan tubuh penderita.
Penularan virus HIV
terjadi melalui transfusi darah, jarum suntik, dan hubungan seksual. Bebrapa
cara yang dapat kita lakukan agar terhindar dari tertularnya virus HIV, antara
lain tidak melakuakan hubungan seks diluar nikah, menghindari pemakaian jarum
suntik secara bergantian (misalnya pada pecandu obat-obatan terlarang), dan
menghindari donor darah dari orang yang terinfeksi virus HIV.
Setengah dari kasus total
HIV/ AIDS dialami oelh kalangan remaja. Penyalahgunaan jarum suntik dan
perilaku seksual yang tidak aman (seks bebas) merupakan pemicu meningkatnya
kasus HIV/ AIDS di kalangan remaja. Ada beberapa peran yang harus dilakukan
sebagai bentuk menaggulangi meningkatnya jumlah penderita HIV/ AIDS di kalangan
remaja ini, yaitu:
- Adanya keterlibatan atau partisipasi oenuh dari remaja pada setiap program pencegahan penyakit ini.
- Remaja memposisikan diri debagai pendidik untuk remaja lainnya untuk memberikan informasi yang benar tentang dampak negatif yang ditimbulkan jika menderita penyakit ini. Pemberian informasi dari sesama teman (seusia) akan mudah dipahami.
- Remaja menjadi mitra sejajar dengan orang dewasa untuk sama-sama menanggulangi penyebaran penyakit ini meluas.
Penyebab utama dari
penyakit ini adalah heteroseksual (hubungan seks bebas), oleh karenanya
pencegahan dari penyeakit ini adalah dengan tidak berganti-ganti pasangan
seksual. Artinya, umumnya penyakit ini menyerang orang-orang yang tidak
memiliki moral yang baik atau tidak taat terhadap agama. Demikian, karena orang
yang taat beragama selalu merasa diawasi oleh Tuhan sehingga tidak akan
melakukan perbuatan yang melanggar agama khususnya melakukan seks bebas.
Penyakit AIDS sampai saat
ini belum ditemukan obatnya. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh para
ahli, akan tetapi belum ada hasil yang menggembirakan. Hasil dari penelitan
hanya baru mencapai taraf memperpanjang umur saja karena pada akhirnya
pemderita penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Jika kita mau merenung sejenak,
mungkin ini adalah kuasa Tuhan. Tuhan menciptakan virus ini dan tidak
memberikan obatnya agar kita menghindari segala perbuatan yang menyebabkan
terjangkitnya virus ini (yang utama perbuatan seks bebas). Cara pencegahan dari
penyakit ini antara lain adalah dengan tidak melakuakan seks bebas dan
menghindari penggunaan narkoba. Yang mana seks bebas dan narkoba adalah
perbuatan yang dilarang di dalam agama.
2) Flu Burung atau
Avian Influenza (AI)
Pada awalnya virus flu
burung hanya ditemukan pada hewan seperti pada burung, bebek dan ayam. Akan
tetapi, semenjak tahun 1997 sudah ditemukan virus sejenis yang menyerang
manusia. Virus serupa yang menyerang pada manusia yang ditemukan terakhir pada
tahun 2003 dan 2004 adalah virus flu burung jenis H5N1.
Virus ini ditularkan
melalui air liur unggas dan kotoran unggas karena kontak langsung manusia
dengan unggas yang terinfeksi virus, melalui kendaraan yang mengangkut hewan
tersebut, kandang, alat-alat peternakan, pakan ternak, pakaian, dan sepatu para
peternak yang langsung menangani ternak (unggas) yang sakit, jual beli unggas
hidup di pasar dan lain sebagainya.
Gejala yang timbul pada
manusia yang tertular virus flu burung pada dasarnya sama dengan gejala-gejala
flu pada umumnya, tetapi gejala flu burung menjadi berat dan fatal. Gejala yang
terjadi antara lain, demam, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan nyeri
sendi sampai infeksi selaput mata. Jika keadaan menjadi lebih buruk, maka bisa
terjadi sesak napas hebat, rendahnya kadar oksigen darah, serta meningkatnya
kadar karbondioksida (CO2). Laporan dari kasus yang terjadi
pada tahun 1999 menunjukan adanya variasi gejala berupa demam sekitar 29oC,
lemas, sakit tenggorokan, tidak nafsu makan, muntah, nyeri perut dan diare.
Pegobatan yang
dilakukan terhadap penderita adalah dengan memberinya obat sesuai dengan gejala
yang ada. Misalnya jika batuk diberi obat batuk, jika demam yang di beri obat
demam. Selain itu, dapat pula diberikan obat anti virus. Secara umum daya tahan
tubuh pasien haruslah ditingkatkan dengan cara istirahat, banyak minum, dan
makan makanan yang bergizi.
Sampai kini belum ada
vaksin yang bisa menangkal virus flu burung pada manusia. Meskipun ada berbagai
jenis vaksin influenza, akan tetapi vaksin tersebut dibuat hanya untuk mencegah
flu biasa dan bukan untuk mencegah flu burung.
Pencegahan terhadap
penyakit ini adalah dengan menerapkan kebiasaan pola hidup sehat. Kebiasaan
pola hidup sehat ini tetap memegang peranan penting dalam pencegahan penyakit
ini.
3) Polio
Penyakit ini umumnya
diderita oleh anak-anak dan dapat menyebabkan kelumpuhan bagi penderitanya
karena virus ini menyerang selaput otak dan merusak sel saraf otak depan.
Gejala-gejala yang muncul dari penyakit ini adalah demam, sakit kepala, sakit
tenggorokan, mual dan muntah.
Penyakit ini dapat dicegah
dengan memberikan vaksin. Vaksin untuk polio adalah vaksin Salk dan vaksin
Sabin.
Vaksin Salk berfungsi
untuk mengaktifkan produksi antibodi pada serum dan mencegah serangan polio ke
sistem saraf pusat, sedangkan vaksin Sabin merupakan virus polio yang sudah
dilemahkan.
4) Campak
Virus yang dapat
menyebabkan penyakit ini adalah Paramyxovirus. Pada awal fase inkubasi
virus berkembang biak di saluran pernafasan atas, sedangkan pada akhir fase
inkubasi virus menuu ke darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh terutama pada
kulit.
Gejala-gejala yang muncul
adalah demam tinggi, mengigau, batuk, mata pedih bila terkena cahaya, dan rasa
ngilu di seluruh tubuh.
5) Hepatitis
Hepatitis dapat disebabkan
oleh virus A (Hepatitis A), virus B (Hepatitis B), dan virus non
A dan non B (Hepatitis C). Virus-virus ini menyerang hati penderita dan
menyebabkan empedu beredar ke seluruh tubuh sehingga orang yang menderita
penyakit ini kulitnya tampak berwarna pucat kekuningan, bagian putih mata
berwarna kekuningan, dan kuku-kuku jari tangannya juga berwarna kuning. Oleh
karena itu, hepatitis disenut juga penyakit kuning.
Rusaknya hati menyebabkan
cairan darah masuk ke dalam rongga perut sehingga membesar. Penularan penyakit
ini melalui makanan dan minuman. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan
memberikan vaksin.
6) Ebola
Demam ebola disebabkan
oleh virus ebola yang berbentuk seperti benang panjang yang ujungnya
melengkung. Virus ebola awalnya adalah virus yang menyerang binatang (kera)
di daerah tropis daratan afrika. Virus ebola disebarkan melalui cairan tubuh
penderita yang masuk ke peradaran darah orang yang sehat atau melalui jalur
pencernaan. Belum ditemukan obat atau vaksin yang efektif untuk mengendalikan
virus ebola. Wabah ebola beberapa kali melanda afrika, yaitu tahun 1976 di
Sudan yang menginfeksi 284 orang dan menewaskan 151 orang. Pada tahun 1995
wabah ebola melanda Kongo, ditemukan 318 kasus dengan 280 orang meninggal
dunia. Tiga dari empat orang yang terinfeksi virus ebola di Kongo meninggal
dunia. Pada tahun 2000 – 2001 wabah ebola, menyerang Uganda dan menewaskan 224
orang. Pada tahun 2002 virus ebola kembali muncul di Gabon dan Kongo.
7) Rabies
Penyakit rabies disebabkan
oleh virus rabies yang menyerang anjing. Biasanya ditularkan kepada manusia
melalui gigitan. Gejala penyakit muncul setelah proses inkubasi selama 10 hari
sampai satu tahun berupa demam, kesulitan bernapas, kontraksi otot yang tak
terkendali, dan gejala takut pada air. Biasanya diikuti dengan kematian antara
3 hari sampai 3 minggu setelah gejala muncul. Usaha yang dapat dilakukan adalah
mencegah perkembangan dan penularan virus dengan vaksin rabies.
8) Demam Berdarah
Penyakit ini ditularkan
oleh nyamuk Aedesaegypti yang membawa virus demam berdarah jenis dengue.
Seseorang yang terkena demam berdarah dan tidak segera tertolong sangat
berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian sebab virus dengue bisa
merusak trombosit sehingga jumlahnya lama kelamaan akan menurun. Gejala-gejala
penyakit ini antara lain demam disertai panas tinggi berkisar antara 39oC-40oC,
muntah-muntah, bercak-bercak merah, dan bila sampai pada stadium lanjut
menyebabkan terjadinya pendarahan.
9) Cacar
Virus ini menginfeksi
tubuh melalui saluran pernapasan. Gejala awalnya antara lain demam, sakit
kepala, sakit punggung, badan menggigil, dan lesu. Setelah beberapa hari akan
terlihat bintik-bintik merah yang tengahnya ditandai dengan titik hitam yang
dimulai dari wajah dan menjalar ke seluruh tubuh. Setelah sembuh, penyakit ini
akan menimbulkan bopeng pada bekas bintik-bintik tersebut.
Masa inkubasi virus
berlangsung selama 12-16 hari. Penyebaran penyakit bisa melalui kontak langsung
sehingga barang-barang yang sudah terkena virus tersebut dapat menularkannya.
Penanggulangannya bisa diberikan vaksin cacar.
Cacar air yang diderita
oleh anak-anak tidak begitu berbahaya, tetapi bila diderita oleh orang dewasa
bisa menyebabkan kematian. Gejalanya ditandai dengan demam, terbentuknya
benjolan, kulit kering dan luka yang tidak berbekas apabila telah sembuh. Masa inkubasinya
berlangsung selama 14-16 hari. Virus ini berada di dalam saluran pernapasan dan
bisa masuk ke aliran darah pada seluruh tubuh, terutama kulit.
b. Virus Penyebab Penyakit pada Hewan
Contoh penyakit pada hewan
yang disebabkan oleh virus adalah rabies yang disebabkan rhabdovirus. Virus
rabies pada hewan ditunjukkan dengan gejala hewan menjadi agresif, gelisah, dan
hilang kontrol. Hewan yang biasa diserang oleh virus ini adalah kucing, anjing,
dan monyet. Hewan yang terjangkit, jika menggigit manusia dapat menularkan
penyakit rabies pada manusia. Contoh lainnya adalah penyakit tetelo pada ayam
yang disebut juga New Castle Disease (NCD). Gejalanya adalah mencret pada ayam.
c. Virus Penyebab Penyakit pada Tumbuhan
Contoh virus yang
menyerang tumbuhan adalah virus tungro. Virus ini menyerang tanaman padi. Padi
ini diserang oleh virus yang menyebabkan padi menjadi kerdil. Contoh lainnya
adalah virus mosaik atau Tobacco mosaic virus (TMV) yang menyebabkan penyakit
mosaik pada daun tembakau.
2. Peran Virus yang Menguntungkan
Virus yang menguntungkan
dimanfaatkan oleh manusia dalam dunia kedokteran. Contohnya, digunakan dalam
pembuatan vaksin. Vaksin merupakan bahan yang dapat menimbulkan reaksi imun
(kekebalan) pada organisme yang disuntikkan vaksin. Vaksin dapat berupa virus
yang dilemahkan atau bagian dari virus tersebut. Contohnya, vaksin polio.
Vaksinasi ini berfungsi mencegah penyakit polio, yakni suatu kelainan pada
tulang yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.
Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus
diubah menjadi gen baik (penyembuh) disebut vaksin.Contohnya pembuatan vaksin
polio, rabies, hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps,
Rubella) untuk cacar gondong, dan campak.
Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai
penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak
ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang
sel-sel tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan
manusia sehingga menimbulkan penyakit.
B.
Saran
Setiap unsur memiliki kerugian
dan keuntungan begitu pula dengan virus. Virus memiliki kerugian dan juga
keuntungan bagi manusia. Semakin orang menjadi pintar semakin orang menyadari
bahwa dirinya tidak banyak tahu atas segala sesuatu. Dan kita tidak boleh
menganggap ringan tintang hal yang kecil karena sesuatu yang kecil itu bahkan lebih
membahayakan dari pada hal yang besar sehingga kebanyakan orang yang
terkenal(orang besar) jatuh karena tidak melihat hal yang kecil itu.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, Nunung.2013. Biologi : Untuk SMA/
MA Kelas X (Peminatan). Bandung : Yrama Widya