Jumat, 22 September 2017

Makalah Virus



MAKALAH VIRUS
KATA PENGANTAR

Assalam mualaikum wr.wb
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah yang maha kuasa karena berkat Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang virus, kami akan menyajikan makalah kami yang berjudul virus secara sederhana agar dapat mudah di pahami. Di karenakan waktu yang sangat singkat dan pengetahuan kami tentang virus sangat sedikit sehingga kami tidak dapat menyajikan makalah ini dengan secara sangat lengkap akan tetapi kami menyajikan makalah ini dengan maksimal.
Kami menyadari walaupun bagaimana kami berusaha menyajikan makalah ini dengan maksimal akan tetapi pasti ada kekurangan. Jadi kami harapkan kritik dan saran dari teman-teman, dan siapapun yang membaca makalah ini, sehingga dengan saran dan kritiknya kami dapat menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya dan dalam kehidupan kami agar tetap terus barusaha untuk lebih baik.
Sekian kata pengantar dari kami apabila ada kata yang salah kami mohon maaf. Sekali lagi kami mengatakan kami sangat berharap saran dan kritik agar kami dapat menjadi lebih baik lagi.
Wasalam mualaikum wr.wb

Banjarmasin,   September 2017

Penyusun




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………      i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..      ii
BAB I PENDAHULUAN
            A.    Latar Belakang ………………………………...……………………..........……     1
            B.     Rumusan Masalah …...…………………………………………….….....……...     1
            C.     Tujuan Penulisan …………………………………………...…….……......…….     1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Ciri-ciri virus ………………………………………………………….…...……      2
B.     Pengelompokan virus ……………………………………………………...……      2
C.     Replikasi virus …………………………………………………………...……..      3
D.    Peranan virus dalam kehidupan ……………………………………...….….……     7
BAB III PENUTUP ………………………………………………….……….….……    13
           A.    Kesimpulan ………….……………………………………………….......…….     13
           B.     Saran ……………………………………………………………………….….     13
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..………….….     14






BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana ciri-ciri virus?
2.      Bagaimana pengelompokan virus?
3.      Bagaimana replikasi virus?
4.      Apa saja peranan virus dalam kehidupan?

C.    TUJUAN PENULISAN
Adapun makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan pengajar kepada kami supaya kami mengetahui tentang cirri-ciri, pengelompokan, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    CIRI-CIRI VIRUS
  1. Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  2. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
  3. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
  4. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
  5. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.
  6. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
  7. virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
  8. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
  9. Virus tidak dapat membelah diri.
  10. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan. 
B.     PENGELOMPOKAN VIRUS
Virus dikelompokan berdasarkan tempat hidupnya, molekul yang menyusun asam nukleat, dan punya tidaknya selubung virus.
1. Berdasarkan Tempat Hidupnya
Berdasarkan tempat hidupnya virus dikelompokan menjadi tiga, yakni virus bakteri (bakteriofage), virus tumbuhan, dan virus hewan.
  • Virus Bakteri (Bakteriofage) Bakteriofage merupakan virus yang berkembang biak di dalam tubuh bakteri. Ilmuan pertama yang menemukan virus ini adalah D’Harelle, seorang ilmuan Perancis. Struktur tubuh virus jenis ini lebih kompleks jika dibandingkan dengan jenis virus lainnya. Tubuhnya terdiri dari beberapa bagian, yakni ; kelapa yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Pada bagian kepala virus ini terkandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi untuk menghubungkan bagian kepala dan leher. Sedangkan bagian ekor berfinhsi untuk memasukan DNA virus ke dalam sel inangnya.
  • Virus Tumbuhan Virus jenis ini merupakan virus yang berkembang biak di dalam sel tumbuhan. Contohnya, Tobacco Mozaik Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
  • Virus Hewan  Virus jenis ini merupakan virus yang berkembang biak di dalam sel hewan. Contohnya, Virus Poliomylitis, Virus Vaccina, Virus Influenza.
2. Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat
Berdasarkan molekul yang menyusun asam nukleatnya, virus dikelompokan menjadi :
  • Virus dengan DNA pita tunggal (DNA ss)
  • Virus dengan DNA pita ganda (DNA ds)
  • Virus dengan RNA pita tunggal (RNA ss)
  • Virus dengan RNA pita ganda (RNA ds)
3. Berdasarkan Punya atau Tidaknya Selubung Virus
Berdasarkan punya atau tidaknya selubung virus, virus dibedakan menjadi dua, yaitu virus yang memiliki selubung dan virus yang tidak memiliki selubung.
  • Virus yang memiliki selubung (Enveloped Virus)  Virus yang termasuk kelompok ini merupakan virus yang memiliki nukleokapsid. Nukleokapsid itu dibungkus oleh membran yamg disusun oleh dua lipid dan protein, biasanya glikoprotein. Membran ini befungsi sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi dengan inangnya. Contoh virus yang termasuk kelompok ini yaitu Hervesvirus, Coronavirus, dan Orthomyxovirus.
  • Virus yang tidak memiliki selubung   Virus yang termasuk kelompok ini tidak mempunyai nukleokapsid, hanya memiliki kapsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh virus yang termasuk kelompok ini yaitu Retrovirus, Papovavirus, dan Adenovirus.
C.    REPLIKASI VIRUS
Untuk berkembangbiak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Karena virus tidak memiliki sistem enzim dan tidak dapat bermetabolisme, maka virus tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Untuk berkembangbiak mereka harus menginfeksi sel inang. Ada dua macam cara menginfeksi virus yaitu fase litik dan fase lisogenetik. Berikut akan diuraikan kedua macam daur hidup virus terutama penginfeksi bakteri dan fage.
a. Daur litik, virus akan menghancurkan sel hospes setelah berhasil melakukan replikasi. Adapun tahapanya sebagai berikut:
1) Fase adsorbs
Fase adsorbsi ditandai dengan melekatnya ekor virus pada dinding sel bakteri. Virus menempel hanya pada tempat-tempat khusus, yakni pad permukaan dinding sel bakteri yang memiliki protein khusus yang dapat ditempeli protein virus. Menempelnya virus pada protein diding sel bakteri itu sangat khas, mirip kunci dan gembok. Virus dapat menempel pada sel-sel tertentu yang diinginkan karena memiliki reseptor pada ujung-ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim lisozim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri dan sel inang.
2) Fase injeksi
Setelah terbentuk lubang, kapsid virus berkontraksi untuk memompa asam nukleatnya (DNA dan RNA) masuk kedalam sel. Jadi, kapsid virus tetap berada diluar sel bakteri. Jika telah kosong, kapsid lepas dan tidak berfungsi lagi.
3) Fase sintesis
Virus tidak memiliki “mesin” biosintetik sendiri. Virus akan menggunakan mesin biosintetik inang (misalnya bakteri) untuk melakukan kehidupanya. Karena itu, pengendali biosintetik bakteri yakni DNA bakteri, harus dihancur-hancurkan. Untuk itu DNA virus memproduksi enzim penghancur. Enzim penghancur akan menghancurkan DNA bakteri tapi tidak menghancurkan DNA virus. Dengan demikian bakteri tidak mampu mengendalikan mesin biosintetik sendiri.
DNA viruslah sangat berperan, DNA virus mengambil alih kendali kehidupan. DNA virus mereplikasikan diri berulangkali dengan jalan menkopi diri membentuk DNA virus dengan jumlah banyak. Selanjutnya DNA virus tersebut melakuakn sintesis protein virus yang akan dijadikan kapsid dengan menggunakn ribosom bakteri dan enzim-enzim bakteri. Jelasnya, didalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis DNA virus dan protein yang akan dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
4) Fase perakitan
Kapsid yang disintesis mula-mula terpisah-pisah antara bagian kepala, ekor, dan serabut ekor. Bagian-bagian kapsid itu dirakit menjadi menjadi kapsid virus yang utuh, kemudian DNA virus masuk didalamnya. Kini terbentuklah tubuh virus yang utuh. Jumlah virus yang tebentuk 100-200 buah.
5) Fase litik
Ketika perakitan virus selesai, virus telah memproduksi enzim lisozim lagi, yakni enzim penghancur yang akan menghancurkan dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri hancur, dinding sel bakterimengalami lisis (pecah), dan virus-virus baru akan keluar untuk mencari inang yang lain. Fase ini merupakan fase lisisnya sel bakteri namun bagi virus merupakan fase penghamburan virus.
Penelitian pada fag yang menyerang bakteri Esherichia coli menunjukkan bahwa ada virus yang mengakibatkan bakteri mengalami lisis dan ada yang tidak. Virus T4 mengakibatkan bakteri mengalami lisis dan karenanya daur hidup virus tersebut disebut sebagai daur litik.
b. Daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri.
1) Fase adsobsi
Uraian yang sama dengan fase litik
2) Fase injeksi
Uraian yang sama dengan fase litik
3) Fase penggabungan
Ketika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk kedalam tubuh bakteri. Selanjutnya, DNA bakteri atau melakukan penggabungan. DNA bakteri berbentuk silkuler, yakni seperti kalung yang tidak berujung dan berpangkal. DNA tersebut berupa benang ganda yang terpilin. Mula-mula DNA bakteri putus, kemudian DNA virus menggabungkan diri diantara benang yang putus tersebut, dan akhirnya membentuk DNA sikuler baru yang telah disisipi DNA virus. Dengan kata lain, didalam DNA bakteri terknadung DNA genetik Virus.
4) Fase pembelahan
Dalam keadaan tersebut itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal sebagai profag. Karena DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri, maka jika DNA bakteri melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan replikasi. Misalnya saja jika bakteri akan membelah diri, DNA menhkopi diri dengan proses replikasi. Dengan proses replikasi. Dengan demikian profag juga ikut terkopi. Terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil pembelahan dan didalm setiap sel anak bakteri tekandung profag yang identik. Demikian seterusnya hingga proses pembelahan bakteri berlangsung berulangkali sehingga setiap sel bakteri yang terbentuk didalam terkadung profag. Dengan demikian jumlah profag mengikuti jumlah sel bakteri yang ditumpanginya.
5) Fase sintesis
Karena radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu profag taktif. Profag tersebut memisahkan diri dari DNA bakteri, kemudian menghanacurkan DNA bakteri. Selanjutnya, DNA virus mengadakan sintesis yakni mensintesis protein untuk digunakan sebagi kapsid bagi virus-virus baru dan juga melakukan replikasi DNA sehingga DNA virus menjadi banyak.
6) Fase perakitan
Kapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi sebagai selubang virus. Kapsid yang terbentuk mencapai 100-200 kapsid baru. Selanjutnya DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus yang baru.
7) Fase litik
Setelah terbetuk virus-virus baru terjadilah lisis sel bakteri (uraian sama dengan daur litik). Virus-virus yang terbentuk berhamburan keluar sel bakteri guna menyerang bakteri baru. Dalam daur selanjutnya virus dapat mengalami daur litik atau daur lisogenik.
D.    PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN
Virus pada umumnya bersifat merugikan karena dapa menyebabkan penyakit pada organism hidup termasuk manusia. Akan tetapi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini virus sering dimanfaatkan dalam bidang farmasi, bioteknologi, dan pertanian.

1. Peranan Virus yang Merugikan
Virus dapat menimbulkan penyakit dengan dua cara, yaitu melalui kemampuannya untuk memecahkan sel inang dan kemampuannya dalam menghasilkan racun. Pada daur litik sel inang akan dihancurkan, kemudian virus-virus tersebut akan menginfeksi sel  lain dan menimbulkan sakit. Virus lain dapat menimbulkan penyakit karena mampu menghasilkan racun yang dapat menghambat metabolisme sel inangnya.
Virus dapat menyerang bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan inang yang diserangnya, virus dikelompokan menjadi virus bakteri, virus tumbuhan, dan virus hewan (termasuk manusia).
Ketika menginfeksi sel inang, virus dapat menyebabkan beberapa jenis penyakit hal ini disebabkan keadaan virus tersebut akan mengacaukan metabolisme sel iang yang ditempatinya. Penyakit yang disebabkan oleh virus sangat mudah menyebar ke tempat lain dan sangat sulit untuk di sembuhkan.
a.  Virus Penyebab Penyakit pada Manusia
Beberapa penyakit manusia yang disebabkan oleh virus antara lain sebaai berikut :

1) AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
Aids adalah suatu pemyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV mempunyai materi genetik RNA. Tiap virus HIV mempunyai seludang protein, di dalamnya terdapat RNA dan enzim transkriptase, sedangkan di sebelah luarnya ditutupi oleh lapisan lemak yang berasal dari sel limfosit inang.
Jika virus HIV menginfeksi sel limfosit manusia yang mengandung DNA maka RNA virus akan digunakan sebagai cetakan untuk membentuk DNA. DNA yang terbentuk dengan mudah dapat melekatkan diri pada DNA sel inang dan akan mengikuti proses perbanyakan sel inang tersdebut.
 DNA virus yang menempel pada inang bisa tidak aktif, akan tetapi bisa juga diterjemahkan menjadi RNA. Dari RNA dapat dibuat protein-protein yang dibutuhkan untuk melengkapi pembentukan virus-virus baru. Virus-virus baru ini menyebabkan sel limfosit akan mengalami lisis.
Jika jumlah limfosit mengalami penurunan karena rusak oleh virus, mulailah terjadi gejala AIDS. Gejala awal dari penderita AIDS adalah berat tubuh menurun, kelenjar limfa membesar, badan lemah, panas dingin seperti sakit flu, dan berkeringat. Penderita AIDS akan menjadi sangat sensitif terhadap infeksi yang angat ringan sekalipun. Contohnya, pemyakit flu bagi yang orang normal merupakan penyakit ringan tetapi bagi penderita AIDS dapat menimbulkan penyakit yang fatal.
Dari mulai terinveksi HIV sampai pada AIDS memerlukan waktu beberapa tahun. Virus HIV merupakan virus lisogenik, sehingga memerlukan waktu sekitar 8 tahun untuk menghancurkan kekebalan tubuh penderita.
Penularan virus HIV terjadi melalui transfusi darah, jarum suntik, dan hubungan seksual. Bebrapa cara yang dapat kita lakukan agar terhindar dari tertularnya virus HIV, antara lain tidak melakuakan hubungan seks diluar nikah, menghindari pemakaian jarum suntik secara bergantian (misalnya pada pecandu obat-obatan terlarang), dan menghindari donor darah dari orang yang terinfeksi virus HIV.
Setengah dari kasus total HIV/ AIDS dialami oelh kalangan remaja. Penyalahgunaan jarum suntik dan perilaku seksual yang tidak aman (seks bebas) merupakan pemicu meningkatnya kasus HIV/ AIDS di kalangan remaja. Ada beberapa peran yang harus dilakukan sebagai bentuk menaggulangi meningkatnya jumlah penderita HIV/ AIDS di kalangan remaja ini, yaitu:
  • Adanya keterlibatan atau partisipasi oenuh dari remaja pada setiap program pencegahan penyakit ini.
  • Remaja memposisikan diri debagai pendidik untuk remaja lainnya untuk memberikan informasi yang benar tentang dampak negatif yang ditimbulkan jika menderita penyakit ini. Pemberian informasi dari sesama teman (seusia) akan mudah dipahami.
  • Remaja menjadi mitra sejajar dengan orang dewasa untuk sama-sama menanggulangi penyebaran penyakit ini meluas.
Penyebab utama dari penyakit ini adalah heteroseksual (hubungan seks bebas), oleh karenanya pencegahan dari penyeakit ini adalah dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual. Artinya, umumnya penyakit ini menyerang orang-orang yang tidak memiliki moral yang baik atau tidak taat terhadap agama. Demikian, karena orang yang taat beragama selalu merasa diawasi oleh Tuhan sehingga tidak akan melakukan perbuatan yang melanggar agama khususnya melakukan seks bebas.
Penyakit AIDS sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh para ahli, akan tetapi belum ada hasil yang menggembirakan. Hasil dari penelitan hanya baru mencapai taraf memperpanjang umur saja karena pada akhirnya pemderita penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Jika kita mau merenung sejenak, mungkin ini adalah kuasa Tuhan. Tuhan menciptakan virus ini dan tidak memberikan obatnya agar kita menghindari segala perbuatan yang menyebabkan terjangkitnya virus ini (yang utama perbuatan seks bebas). Cara pencegahan dari penyakit ini antara lain adalah dengan tidak melakuakan seks bebas dan menghindari penggunaan narkoba. Yang mana seks bebas dan narkoba adalah perbuatan yang dilarang di dalam agama.
2) Flu Burung  atau Avian Influenza (AI)
Pada awalnya virus flu burung hanya ditemukan pada hewan seperti pada burung, bebek dan ayam. Akan tetapi, semenjak tahun 1997 sudah ditemukan virus sejenis yang menyerang manusia. Virus serupa yang menyerang pada manusia yang ditemukan terakhir pada tahun 2003 dan 2004 adalah virus flu burung jenis H5N1.
Virus ini ditularkan melalui air liur unggas dan kotoran unggas karena kontak langsung manusia dengan unggas yang terinfeksi virus, melalui kendaraan yang mengangkut hewan tersebut, kandang, alat-alat peternakan, pakan ternak, pakaian, dan sepatu para peternak yang langsung menangani ternak (unggas) yang sakit, jual beli unggas hidup di pasar dan lain sebagainya.

Gejala yang timbul pada manusia yang tertular virus flu burung pada dasarnya sama dengan gejala-gejala flu pada umumnya, tetapi gejala flu burung menjadi berat dan fatal. Gejala yang terjadi antara lain, demam, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan nyeri sendi sampai infeksi selaput mata. Jika keadaan menjadi lebih buruk, maka bisa terjadi sesak napas hebat, rendahnya kadar oksigen darah, serta meningkatnya kadar karbondioksida  (CO2). Laporan dari kasus yang terjadi pada tahun 1999 menunjukan adanya variasi gejala berupa demam sekitar 29oC, lemas, sakit tenggorokan, tidak nafsu makan, muntah, nyeri perut dan diare.
 Pegobatan yang dilakukan terhadap penderita adalah dengan memberinya obat sesuai dengan gejala yang ada. Misalnya jika batuk diberi obat batuk, jika demam yang di beri obat demam. Selain itu, dapat pula diberikan obat anti virus. Secara umum daya tahan tubuh pasien haruslah ditingkatkan dengan cara istirahat, banyak minum, dan makan makanan yang bergizi.
Sampai kini belum ada vaksin yang bisa menangkal virus flu burung pada manusia. Meskipun ada berbagai jenis vaksin influenza, akan tetapi vaksin tersebut dibuat hanya untuk mencegah flu biasa dan bukan untuk mencegah flu burung.
Pencegahan terhadap penyakit ini adalah dengan menerapkan kebiasaan pola hidup sehat. Kebiasaan pola hidup sehat ini tetap memegang peranan penting dalam pencegahan penyakit ini.
3) Polio
Penyakit ini umumnya diderita oleh anak-anak dan dapat menyebabkan kelumpuhan bagi penderitanya karena virus ini menyerang selaput otak dan merusak sel saraf otak depan. Gejala-gejala yang muncul dari penyakit ini adalah demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, mual dan muntah.
Penyakit ini dapat dicegah dengan memberikan vaksin. Vaksin untuk polio adalah vaksin Salk dan vaksin Sabin.
Vaksin Salk berfungsi untuk mengaktifkan produksi antibodi pada serum dan mencegah serangan polio ke sistem saraf pusat, sedangkan vaksin Sabin merupakan virus polio yang sudah dilemahkan.
4) Campak
Virus yang dapat menyebabkan penyakit ini adalah Paramyxovirus. Pada awal fase inkubasi virus berkembang biak di saluran pernafasan atas, sedangkan pada akhir fase inkubasi virus menuu ke darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh terutama pada kulit.

Gejala-gejala yang muncul adalah demam tinggi, mengigau, batuk, mata pedih bila terkena cahaya, dan rasa ngilu di seluruh tubuh.
5) Hepatitis
Hepatitis dapat disebabkan oleh virus A (Hepatitis A), virus B (Hepatitis B), dan virus non A dan non B (Hepatitis C). Virus-virus ini menyerang hati penderita dan menyebabkan empedu beredar ke seluruh tubuh sehingga orang yang menderita penyakit ini kulitnya tampak berwarna pucat kekuningan, bagian putih mata berwarna kekuningan, dan kuku-kuku jari tangannya juga berwarna kuning. Oleh karena itu, hepatitis disenut juga penyakit kuning.
Rusaknya hati menyebabkan cairan darah masuk ke dalam rongga perut sehingga membesar. Penularan penyakit ini melalui makanan dan minuman. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan memberikan vaksin.
6) Ebola
Demam ebola disebabkan oleh virus ebola yang berbentuk seperti benang panjang yang  ujungnya melengkung. Virus ebola awalnya adalah virus yang menyerang binatang (kera) di daerah tropis daratan afrika. Virus ebola disebarkan melalui cairan tubuh penderita yang masuk ke peradaran darah orang yang sehat atau melalui jalur pencernaan. Belum ditemukan obat atau vaksin yang efektif untuk mengendalikan virus ebola. Wabah ebola beberapa kali melanda afrika, yaitu tahun 1976 di Sudan yang menginfeksi 284 orang dan menewaskan 151 orang. Pada tahun 1995 wabah ebola melanda Kongo, ditemukan 318 kasus dengan 280 orang meninggal dunia. Tiga dari empat orang yang terinfeksi virus ebola di Kongo meninggal dunia. Pada tahun 2000 – 2001 wabah ebola, menyerang Uganda dan menewaskan 224 orang. Pada tahun 2002 virus ebola kembali muncul di Gabon dan Kongo.
7) Rabies
Penyakit rabies disebabkan oleh virus rabies yang menyerang anjing. Biasanya ditularkan kepada manusia melalui gigitan. Gejala penyakit muncul setelah proses inkubasi selama 10 hari sampai satu tahun berupa demam, kesulitan bernapas, kontraksi otot yang tak terkendali, dan gejala takut pada air. Biasanya diikuti dengan kematian antara 3 hari sampai 3 minggu setelah gejala muncul. Usaha yang dapat dilakukan adalah mencegah perkembangan dan penularan virus dengan vaksin rabies.
8) Demam Berdarah
Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedesaegypti yang membawa virus demam berdarah jenis dengue. Seseorang yang terkena demam berdarah dan tidak segera tertolong sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian sebab virus dengue bisa merusak trombosit sehingga jumlahnya lama kelamaan akan menurun. Gejala-gejala penyakit ini antara lain demam disertai panas tinggi berkisar antara 39oC-40oC, muntah-muntah, bercak-bercak merah, dan bila sampai pada stadium lanjut menyebabkan terjadinya pendarahan.
9) Cacar
Virus ini menginfeksi tubuh melalui saluran pernapasan. Gejala awalnya antara lain demam, sakit kepala, sakit punggung, badan menggigil, dan lesu. Setelah beberapa hari akan terlihat bintik-bintik merah yang tengahnya ditandai dengan titik hitam yang dimulai dari wajah dan menjalar ke seluruh tubuh. Setelah sembuh, penyakit ini akan menimbulkan bopeng pada bekas bintik-bintik tersebut.
Masa inkubasi virus berlangsung selama 12-16 hari. Penyebaran penyakit bisa melalui kontak langsung sehingga barang-barang yang sudah terkena virus tersebut dapat menularkannya. Penanggulangannya bisa diberikan vaksin cacar.
Cacar air yang diderita oleh anak-anak tidak begitu berbahaya, tetapi bila diderita oleh orang dewasa bisa menyebabkan kematian. Gejalanya ditandai dengan demam, terbentuknya benjolan, kulit kering dan luka yang tidak berbekas apabila telah sembuh. Masa inkubasinya berlangsung selama 14-16 hari. Virus ini berada di dalam saluran pernapasan dan bisa masuk ke aliran darah pada seluruh tubuh, terutama kulit.

b.  Virus Penyebab Penyakit pada Hewan
Contoh penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus adalah rabies yang disebabkan rhabdovirus. Virus rabies pada hewan ditunjukkan dengan gejala hewan menjadi agresif, gelisah, dan hilang kontrol. Hewan yang biasa diserang oleh virus ini adalah kucing, anjing, dan monyet. Hewan yang terjangkit, jika menggigit manusia dapat menularkan penyakit rabies pada manusia. Contoh lainnya adalah penyakit tetelo pada ayam yang disebut juga New Castle Disease (NCD). Gejalanya adalah mencret pada ayam.

c.  Virus Penyebab Penyakit pada Tumbuhan
Contoh virus yang menyerang tumbuhan adalah virus tungro. Virus ini menyerang tanaman padi. Padi ini diserang oleh virus yang menyebabkan padi menjadi kerdil. Contoh lainnya adalah virus mosaik atau Tobacco mosaic virus (TMV) yang menyebabkan penyakit mosaik pada daun tembakau.

2. Peran Virus yang Menguntungkan
Virus yang menguntungkan dimanfaatkan oleh manusia dalam dunia kedokteran. Contohnya, digunakan dalam pembuatan vaksin. Vaksin merupakan bahan yang dapat menimbulkan reaksi imun (kekebalan) pada organisme yang disuntikkan vaksin. Vaksin dapat berupa virus yang dilemahkan atau bagian dari virus tersebut. Contohnya, vaksin polio. Vaksinasi ini berfungsi mencegah penyakit polio, yakni suatu kelainan pada tulang yang dapat menyebabkan kelumpuhan.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh) disebut vaksin.Contohnya pembuatan vaksin polio, rabies, hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar gondong, dan campak.
Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan manusia sehingga menimbulkan penyakit.

B.     Saran
Setiap unsur memiliki kerugian dan keuntungan begitu pula dengan virus. Virus memiliki kerugian dan juga keuntungan bagi manusia. Semakin orang menjadi pintar semakin orang menyadari bahwa dirinya tidak banyak tahu atas segala sesuatu. Dan kita tidak boleh menganggap ringan tintang hal yang kecil karena sesuatu yang kecil itu bahkan lebih membahayakan dari pada hal yang besar sehingga kebanyakan orang yang terkenal(orang besar) jatuh karena tidak melihat hal yang kecil itu.




DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati, Nunung.2013. Biologi : Untuk SMA/ MA Kelas X (Peminatan). Bandung : Yrama Widya 


Surat Pernyataan Bebas Narkoba Untuk Cpns 2018

SURAT PERNYATAAN BEBAS NARKOBA Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama                                        :  ...