Thanks God It's Friday ๐
Bagi kalian yang ingin jual barang biar cepat laku tapi tidak tau gimana caranya bisa pakai jasa saya untuk mengiklankan barangnya di OLX, kalian tinggal kirim foto barang minimal 1 foto beserta keterangan harga barang, kondisi barang, plus dan minusnya barang. Kirim semua ke email Hetty1085@gmail.com atau wa : 089691538561 dijamin fast respon..
Terima kasih sudah membaca ๐
Jumat, 24 November 2017
Rabu, 04 Oktober 2017
MAKALAH JUAL BELI
KATA PENGANTAR
Segala puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan izin dan ridha-NYA
penulis dapat menyelesaikan tulisan ini.
Selanjutnya
shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah
menata cara hidup bermasyarakat berdasarkan ajaran agama yang benar.
Dalam makalah ini, saya akan
membahas tentang Jual-beli Dalam Islam. Semoga saja dengan adanya makalah ini
dapat menambah wawasan kita dalam Jual-beli sehingga, pemahaman agama, pengendalian
diri, pengalaman akhlaqul-karimah dan pengetahuan tentang seluk-beluk muamalah
hendaknya dikuasai sehingga menyatu dalam diri pelaku (pelaksana) muamalah itu.
Saya
menyadari di dalam pembuatan makalah ini, masih terdapat banyak kesalahan. Maka
dari itu saya sangat mengharapkan saran serta kritik dari pembaca.
Banjarmasin, Oktober 2017
Penulis
|
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………… i
Daftar Isi ........................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1
A.
Latar
Belakang …………………………………………………………………. 1
B.
Rumusan
Masalah ……………………………………………………………... 1
C.
Tujuan
Penulisan ………………………………………………………………. 1
BAB
II PEMBAHASAN ………………………………………………………………. 2
A.
Pengertian
Jual Beli ……………………………………………………………. 2
B.
Syarat
dan Rukun Jual Beli ……………………………………………………. 2
C.
Macam-macam
Jual Beli ………………………………………………………. 3
D.
Macam-macam
Jual Beli Terlarang ……………………………………………. 4
E.
Hikmah
Jual Beli ………………………………………………………………. 5
BAB
III PENUTUP ……………………………………………………………………. 6
A.
Kesimpulan
…………………………………………………………………….. 6
B.
Saran
…………………………………………………………………………… 6
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………………………. 7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial
tidak bisa lepas dari bermu’amalah
antara satu dengan yang lainnya. Mu’amalah sesama manusia senantiasa mengalami perkembangan dan perubahan sesuai
kemajuan dalam kehidupan manusia. Oleh
karena itu aturan Allah yang terdapat dalam al-Qur’an tidak mungkin menjangkau seluruh segi pergaulan yang berubah
itu. Itulah sebabnya ayat-ayat al-Qur’an
yang berkaitan dengan hal ini hanya bersifat prinsip dalam mu’amalat dan dalam bentuk umum yang mengatur secara
garis besar. Aturan yang lebih khusus
datang dari Nabi. Hubungan manusia satu dengan manusia berkaitan dengan harta diatur agama islam salah satunya dalam
jual beli. Jual beli yang didalamnya
terdapat aturan-aturan yang seharusnya kita mengerti dan kita pahami. Jual beli seperti apakah yang dibenarkan oleh
syara’ dan jual beli manakah yang tidak
diperbolehkan.
B.
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu membahas
tentang :
a.
Pengertian Jual Beli
b.
Rukun dan Syarat Jual Beli
c.
Macam-Macam Jual Beli
d.
Macam-Macam Jual Beli
Terlarang
e.
Hikmah Jual Beli
C.
Tujuan
Penulisan
A.
Untuk mengetahui pengertian jual beli
B.
Untuk mengetahui apa saja rukun dan syarat jual
beli
C.
Untuk mengetahui macam-macam jual beli
D.
Untuk mengetahui macam-macam jual beli
terlarang
E.
Untuk mengetahui hikmah dari jual beli
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Jual
Beli
Jual beli
menurut bahasa artinya pertukaran atau saling menukar. Sedangkan menurut
pengertian fikih, jual beli adalah menukar suatu barang dengan barang yang lain
dengan rukun dan syarat tertentu. Jual beli juga dapat diartikan menukar
uang dengan barang yang diinginkan sesuai dengan rukun dan syarat tertentu.
Setelah jual beli dilakukan secara sah, barang yang dijual menjadi milik
pembeli sedangkan uang yang dibayarkan pembeli sebagai pengganti harga barang,
menjadi milik penjual.
Suatu ketika
Rasulullah Muhammad SAW ditanya oleh seorang sahabat tentang pekerjaan yang
paling baik. Beliau menjawab, pekerjaan terbaik adalah pekerjaan yang dilakukan
dengan tangannya sendiri dan jual beli yang dilakukan dengan baik. Jual beli
hendaknya dilakukan oleh pedagang yang mengerti ilmu fiqih. Hal ini untuk
menghindari terjadinya penipuan dari ke dua belah pihak. Khalifah Umar bin
Khattab, sangat memperhatikan jual beli yang terjadi di pasar. Beliau mengusir
pedagang yang tidak memiliki pengetahuan ilmu fiqih karena takut jual beli yang
dilakukan tidak sesuai dengan hukum Islam.
Pada masa sekarang, cara melakukan jual beli
mengalami perkembangan. Di pasar swalayan ataupun mall, para pembeli dapat
memilih dan mengambil barang yang dibutuhkan tanpa berhadapan dengan penjual.
Pernyataan penjual (ijab) diwujudkan dalam daftar harga barang atau label harga
pada barang yang dijual sedangkan pernyataan pembeli (kabul) berupa tindakan
pembeli membayar barang-barang yang diambilnya.
B.
Rukun dan Syarat Jual Beli
Rukun dan syarat jual beli adalah ketentuan – ketentuan dalam jual beli
yang harus di penuhi agar jual belinya sah menurut syara’ ( hukum islam)
a. Orang yang melakukan jual beli
Syarat – syarat yang harus dimiliki oleh penjual dan pembeli adalah:
1)
Berakal
2)
Baligh
3)
Berhak menggunakan hartanya. Orang yang tidak berhat menggunakan
(membelanjakan) hartanya karena sangat bodoh tidak sah jual belinya.
b. Sigat atau ucapan ijab kabul.
Ulama fiqih sepakat bahwa unsur utama dalam jual beli adalah kerelaan
antara penjual dan pembeli. Karena kerelaan itu berada dalam hati, maka harus
diwujudkann melalui ucapan ijab (dari pihak penjual) dan kabul (dari pihak
pembeli)
c. Barang yang di perjual belikan
Barang yang di perjual belikan harus memenuhi syarat – syarat yang
diharuskan, antara lain:
1)
Barang yang diperjual belikan harus halal
2)
Barang itu ada manfaatnya.
3)
Barang itu ada di tempat, atau tidak ada tetapi sudah tersedia di tempat
lain, misal di gudang.
4)
Barang itu milik penjual atau berada dibawah kekuasaannya.
5)
Barang itu hendaklah diketahui oleh penjual dan pembeli dengan jelas, baik
zatnya, bentuknya dan kadarnya maupun sifat – sifatnya.
d. Nilai tukar barang yang di jual
Syarat – syarat nilai tukar barang yang di jual adalah :
1)
Harga jual yang disepakati penjual dan pembeli harus jelas jumlahnya.
2)
Nilain tukar barang itu dapat diserahkan pada waktu transaksi jual beli,
walaupun secara hukum, misalnya pembayaran menggunakan cek atau kartu kredit.
3)
Apabila jual beli dilakukan secara barter, maka nilai tukarnya tidak boleh
dengan barang yang haram.
C.
Macam-Macam Jual Beli
Ada tiga macam jual beli:
1. Menjual barang yang
dapat dilihat. Hukumnya boleh jika barang yang dijual suci, bermanfaat dan
memenuhi rukun jual beli.
2. Menjual sesuatu yang
ditentukan sifatnya dan diserahkan kemudian. Ini adalah jenis “salam” (pembayarannya lebih jual beli ini tidak boleh dulu),
hukumnya boleh.
3. Menjual barang yang
tidak ada dan tidak dapat dilihat oleh penjual dan pembeli atau salah satu
dari mereka. Atau barangnya ada, tetapi tidak
diperlihatkan. Maka jual beli ini tidak
boleh, karena penjualan yang tersembunyi yang dilarang. Penjualan gharar
adalah penjualan yang tidak diketahui.
D.
Macam-Macam Jual Beli Terlarang
1.
Jual beli gharar
Adalah jual beli yang
mengandung unsur penipuan dan penghianatan.
Hadist Nabi dari Abi Hurairah yang diriwayatkan oleh Muslim:
ููู
ุฑุณูู ุงููู
ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ุนู ุจูุน ุงูุญุตุงุฉ ูุนู ุจูุน ุงูุบุฑุฑ.
2.
Jual beli mulaqih (ุงูู
ูุงููุญ)
Adalah jual beli dimana barang
yang dijual berupa hewan yang
masih dalam bibit jantan sebelum bersetubuh dengan betina. Hadist dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh al-Bazzar:
ุฃู
ุฑุณูู ุงููู ุตูู
ุงููู ุนููู ูุณูู
ููู ุนู ุจูุน ุงูู
ุถุงู
ูู ูุงูู
ูุงููุญ
3.
Jual beli mudhamin (ุงูู
ุถุงู
ูู)
Adalah jual beli hewan yang masih dalam perut induknya,
4.
Jual beli muhaqolah (ุงูู
ุญุงููุฉ) Adalah jual beli buah buahan yang masih ada di
tangkainya dan belum layak untuk dimakan.
5.
Jual beli munabadzah (ุงูู
ูุงุจุฐุฉ) Adalah tukar menukar kurma basah dengan kurma kering
dan tukar menukar anggur basah dengan
anggur kering dengan menggunakan alat ukur takaran.
6.
Jual beli mukhabarah (ุงูู
ุฎุงุจุฑุฉ) Adalah muamalah dengan penggunaan tanah dengan imbalan
bagian dari apa yang dihasilkan oleh
tanah tersebut.
7.
Jual beli tsunaya (ุงูุซููุง) Adalah jual beli dengan harga tertentu, sedangkan
barang yang menjadi objek jual beli
adalah sejumlah barang dengan pengecualian yang tidak jelas.
8.
Jual beli ‘asb al-fahl (ุนุณุจุงููุญู) Adalah
memperjual-belikan bibit pejantan hewan untuk dibiakkan dalam rahim hewan betina untuk mendapatkan anak.
9.
Jual beli mulamasah (ุงูู
ูุงู
ุณุฉ) Adalah jual beli antara dua pihak, yang satu
diantaranya menyentuh pakaian pihak lain
yang diperjual-belikan waktu malam atau siang.
10. Jual
beli munabadzah (ุงูู
ูุงุจุฐุฉ) Adalah jual
beli dengan melemparkan apa yang ada padanya ke pihak lain tanpa mengetahui kualitas dan kuantitas dari barang yang
dijadikan objek jual beli.
11. Jual
beli ‘urban (ุงูุนุฑุจุงู) Adalah jual
beli atas suatu barang dengan harga tertentu, dimana pembeli memberikan uang muka dengan catatan bahwa bila jual
beli jadi dilangsungkan akan membayar
dengan harga yang telah disepakati, namun kalau tidak jadi, uang muka untuk penjual yang telah menerimanya terlebih
dahulu.
12. Jual
beli talqi rukban (ุงูุฑูุจุงู) Adalah jual
beli setelah pembeli datang menyongsong penjual sebelum ia sampai di pasar dan mengetahui harga pasaran.
13. Jual
beli orang kota dengan orang desa (ุจูุน ุญุงุถุฑ ูุจุงุฏ) Adalah orang kota yang sudah tahu harga pasaran menjual barangnya pada orang desa yang baru
datang dan belum mengetahui harga
pasaran.
14. Jual
beli musharrah (ุงูู
ุตุฑุฉ) Musharrah
adalah nama hewan ternak yang diikat puting susunya sehingga kelihatan susunya banyak, hal ini dilakukan agar
harganya lebih tinggi.
E.
Hikmah Jual Beli
Allah Swt
mensyari’atkan jual beli sebagai bagian dari bentuk ta’awun (saling menolong)
antar sesama manusia, juga sebagai pemberian keleluasaan, karena manusia secara
pribadi mempunyai kebutuhan berupa sandang, pangan, papan dsb. Kebutuhan
seperti ini tak pernah putus selama manusia masih hidup.
Tak seorangpun
dapat memenuhi seluruh hajat hidupnya sendiri, karena itu manusia dituntut
berhubungan satu sama lain dalam bentuk saling tukar barang. Manusia sebagai
anggota masyarakat selalu membutuhkan apa yang dihasilkan dan dimiliki oleh
orang lain. Oleh karena itu jual beli adalah salah satu jalan untuk
mendapatkannya secara sah. Dengan demikian maka akan mudah bagi setiap individu
untuk memenuhi kebutuhannya.
Berikut ini adalah hikmah jual beli,antara
lain:
1.
Jual beli dapat menata struktur kehidupan
ekonomi masyarakat yang menghargai hak milik orang lain.
2.
Penjual dan pembeli dapat memenuhi kebutuhannya
atas dasar kerelaan.
3.
Masing-masing pihak merasa puas, baik ketika
penjual melepas barang dagangannya dengan imbalan, maupun pembeli membayar dan
menerima barang.
4.
Dapat menjauhkan diri dari memakan atau
memiliki barang yang haram atau secara bathil.
5.
Penjual dan pembeli mendapat rahmat Allah Swt.
Bahkan 90% sumber rezeki berputar dalam aktifitas perdagangan.
6.
Menumbuhkan ketentraman dan kebahagiaan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Secara
etimologi, al-bai’ merupakan bentuk isim mashdar dari akar kata bahasa Arab
bรข’a , maksudnya penerimaan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Adapun secara
terminologi, jual beli adalah transaksi tukar menukar yang berkonsekuensi
beralihnya hak kepemilikan, dan hal itu dapat terlaksana dengan akad, baik
berupa ucapan maupun perbuatan. Tentang disyariatkannya jual beli tercantum
dalam alquran, sunnah, ijma’, dan qiyas. Jumhur ulama membagi jual beli menjadi
dua, yaitu jual beli yang shahih dan jual beli yang batal.Apabila rukun dan
syarat jual beli terpenuhi, maka jual beli itu sah/shahih/halal.Sebaliknya
apabila rukun dan syarat jual beli itu tidak terpenuhi, maka jual beli itu
batal.
Dimana rukun dan syarat jual beli itu adalah;
penjual dan pembeli (berakal, dengan kehendak sendiri, tidak mubazir(pemboros),
baligh), Uang dan benda yang dibeli (suci dan bermanfaat, hak milik penuh,
dapat diserahterimakan, objek jual beli dan jumlah pembayarannya diketahui
secara jelas oleh kedua belah pihak, ada manfaatnya), dan lafadz ijab dan Kabul.
Adapun yang termasuk jual beli yang diharamkan antara lain; jual Beli ketika
panggilan adzan, jual beli untuk kejahatan, menjual budak muslim kepada non
muslim, jual beli di atas jual beli saudaranya, samsaran, jual beli dengan
cinah. Riba secara bahasa bermakna: ziyadah (tambahan), secara linguistik riba
juga berarti tumbuh dan membesar . Secara istilah riba adalah pengambilan
tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam secara bathil
atau bertentangan dengan prinsip muamalat dalam Islam. Macam-macam riba yaitu
riba yad, riba qardh, riba fadhl, dan riba nasi`ah. Khiyar yakni persyaratan
yang diminta oleh salah satu dari pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian,
atau diminta masing-masing pihak untuk dirinya sendiri atau untuk pihak lain,
untuk diberikan hak menggagalkan perjanjian dalam jangka waktu
tertentu.Macam-macam khiyar yaitu khiyar majelis, khiyar syarat, dan khiyar
aibi.
B.
Saran
Untuk umat muslim di seluruh belahan dunia agar melaksanakan jual
beli berdasarkan hukum, rukun dan syarat yang telah di tentukan agar terhindar
dari riba dan mendapat keridhoan Allah.
DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)
Surat Pernyataan Bebas Narkoba Untuk Cpns 2018
SURAT PERNYATAAN BEBAS NARKOBA Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ...
-
SURAT PERNYATAAN BEBAS NARKOBA Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ...
-
Hallo selamat pagi ๐ Keren kan kaosnya ๐ Banjarisme Apparel , yes brand lokal kebanggaan banua Banjarmasin ini berlogo kan kepala he...